Penyakit diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor: genetik, aktivitas, dan diet. Aktivitas dan diet adalah faktor yang dapat dimodifikasi sehingga penting untuk seorang individu melakukan aktivitas fisik secara rutin dengan intensitas yang cukup dan diet bergizi seimbang yang kaya serat dan vitamin serta rendah gula dan lemak. Hal inilah yang menjadi bahan edukasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kepada warga Kepulauan Seribu.

DM tipe 2 secara berkepanjangan apabila tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, luka pada kaki, dan kebutaan. Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKUI melakukan edukasi terkait kebutaan melalui webinar, lokakarya, dan skrining retinopati diabetik kepada warga Kepulauan Seribu. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pengmas FKUI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan para mitra layanan kesehatan mata. Webinar dan lokakarya dilakukan secara daring pada tanggal 18-19 Oktober 2022 yang dihadiri oleh para tenaga kesehatan. Skrining retinopati diabetik dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2022 di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan. Skrining yang dilakukan mencakup pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan mata luar, dan foto retina (fundus). Di akhir skrining, masyarakat diberikan edukasi, kacamata baca, obat tetes mata bagi yang membutuhkan, dan sembako.

Kepulauan Seribu yang terbentuk dari gugusan kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam akses kesehatan yang mumpuni. Untuk bisa mendiagnosis retinopati diabetik, dibutuhkan serangkaian pemeriksaan yang saat ini belum tersedia di seluruh fasilitas kesehatan, terutama fasilitas kesehatan primer. Diharapkan di masa depan, seluruh fasilitas kesehatan dapat melakukan skrining retinopati diabetik dengan baik sehingga komorbiditas pada pasien DM dapat dicegah.