Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP), resmi menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Tripartit pada 15 April 2025 yang berlangsung di Office 18, RSIJCP, Jakarta. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat integrasi pendidikan kedokteran, riset inovatif, dan layanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat.

Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya Academic Health System (AHS) Universitas Indonesia dalam memperluas kapasitas melalui sinergi antara pendidikan, penelitian, dan layanan klinis. AHS UI bertujuan menciptakan ekosistem kesehatan terpadu yang menghasilkan tenaga medis unggul, riset berdampak, serta pelayanan kesehatan yang merata.

Hadir dalam acara tersebut Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Manajer Kerja sama, Ventura, dan Hubungan Alumni Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), MPH; dan Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Program Dokter Spesialis dan Subspesialis Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD. RSCM diwakili oleh Kepala Sesi Medik (KSM) Departemen Orthopaedi dan Traumatologi dr. Wildan Latief, SpOT(K), serta perwakilan Hukum dan Organisasi Masyarakat (Hukormas) Bapak Hamdy. Dari pihak RSIJCP, hadir Direktur Utama dr. Pradono Handojo, MBA, MHA, dan dr. Agus Taufiqurrahman, SpS, M.Kes selaku Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, beserta jajaran direksi rumah sakit.

Melalui sambutannya, Dekan FKUI Prof. Ari menyampaikan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis yang sangat diapresiasi. “Kolaborasi FKUI dengan RSCM dan RS Islam Cempaka Putih merupakan langkah strategis dalam upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan kedokteran,” ujarnya. Direktur RSIJCP, dr. Pradono Handojo, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan menjadikan RSIJCP sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa FKUI, termasuk program dokter umum, spesialis, dan subspesialis. “Ini mempercepat transformasi teknologi kedokteran dan meningkatkan mutu layanan berbasis keilmuan terkini,” ujarnya.

Dekan FKUI, Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, menekankan bahwa rumah sakit pendidikan terbukti meningkatkan kualitas layanan karena mengedepankan pendekatan ilmiah yang dinamis. “Kolaborasi ini langkah besar untuk menghasilkan dokter yang kompeten dan responsif terhadap tantangan kesehatan masa kini,” tegasnya. Kehadiran peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKUI akan memperkaya proses pembelajaran klinis di RSIJCP melalui kolaborasi dengan mahasiswa koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). “Kami berharap ini jadi ruang tukar pengalaman dan pengetahuan lintas institusi,” tambahnya.

Sebagai anggota AHS UI, FKUI memanfaatkan kerja sama ini untuk memperkuat trilogi perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat). Integrasi dengan RSCM (rumah sakit rujukan nasional) dan RSIJCP (rumah sakit berbasis nilai Islam) menciptakan model kolaborasi inklusif yang menggabungkan keunggulan akademik, teknologi, dan nilai kemanusiaan. Dr. Wildan Latief dari RSCM menambahkan, sinergi ini membuka peluang pengembangan SDM kesehatan melalui program magang, riset bersama, dan pertukaran pengetahuan antar-institusi.

Keikutsertaan Muhammadiyah sebagai pengelola RSIJCP juga menonjolkan integrasi nilai keislaman dalam pelayanan, seperti penjaminan halal produk medis dan pendekatan holistik bagi pasien. “Kami mengedepankan pelayanan kesehatan terbaik dengan tagline API, yakni Aplikasi Pelayanan Islami. Kami merasa beruntung dapat bekerja sama dengan FKUI, dan semoga kolaborasi ini berkembang hingga divisi-divisi lain di RSCM, bukan hanya Orthopedi,” jelas dr. Pradono Handojo.

Kolaborasi FKUI, RSCM, dan RSIJCP tidak hanya memperkuat mutu tenaga medis tetapi juga menjadi bukti komitmen AHS UI dalam menjawab tantangan kesehatan global. Melalui pendekatan terpadu, ketiga institusi siap memimpin transformasi sistem kesehatan Indonesia.

 

#AHSUI