Jakarta, 24 April 2025 — Academic Health System Universitas Indonesia (AHS UI) memperkuat kerja sama strategis antara Fakultas Kedokteran UI (FK UI) dan Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta melalui kunjungan dan rapat memperluas wahana pendidikan bagi peserta didik program dokter spesialis (PPDS) Gizi Klinik, Bedah Digestif, dan Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam. Kolaborasi ini memperluas integrasi pendidikan kedokteran, riset klinis, dan layanan kesehatan berbasis teknologi untuk menjawab tantangan sistem kesehatan nasional.
Sebagai platform, AHS UI bertujuan memperkuat ekosistem kesehatan terpadu melalui sinergi pendidikan, penelitian, dan layanan klinis. Kerja sama dengan RS Sumber Waras Jakarta bukanlah hal baru. Sejak 1996, RS Sumber Waras telah menjadi mitra FKUI dalam pengembangan Tim Dukungan Nutrisi atau Tim Terapi Gizi, sekaligus tempat kepaniteraan klinik bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Klinik (S2) FKUI.
Pada 2010-2011, kolaborasi diperdalam dengan dimulainya Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Gizi Klinik (PPDS-1 IGK). Kemudian, pada 26 November 2014, RS Sumber Waras resmi disahkan sebagai rumah sakit satelit pendidikan residen PPDS-1 IGK melalui Perjanjian Kerja Sama antara UI, RSCM, dan Yayasan Kesehatan Sumber Waras.
“Perkuatan kerja sama ini adalah bukti dari hubungan panjang kami dengan FKUI dan AHS UI. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mencetak tenaga medis yang kompeten di bidang gizi klinis dan spesialisasi lainnya,” ujar Direktur Utama RS Sumber Waras, dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp.M., MPH.
Kerja sama mencakup tiga fokus utama yang sejalan dengan visi Academic Health System UI, yaitu: pendidikan dokter spesialis, peningkatan riset bedampak tinggi, dan peningkatan layanan kesehatan holistik. Kolaborasi FKUI dan RS Sumber Waras Jakarta melalui Academic Health System UI tidak hanya memperkuat mutu pendidikan medis tetapi juga mempercepat adopsi inovasi dalam layanan kesehatan. Dengan dukungan ekosistem terpadu, AHS UI siap memimpin transformasi sistem kesehatan Indonesia menuju standar global yang berkelanjutan.