Academic Health System Universitas Indonesia (AHS UI) bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menampilkan keberhasilan riset berbasis bukti dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2025 pada 30 April 2025. Kolaborasi ini menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mendukung Jakarta sebagai Kota Global, termasuk penurunan angka kematian ibu serta bayi prematur. 

AHS UI Buktikan Intervensi Gizi Turunkan Kelahiran Prematur hingga 40%.  

Hasil riset AHS UI tentang optimalisasi nutrisi ibu hamil menjadi sorotan utama. Studi yang dilakukan pada 2023 ini membuktikan bahwa pemberian mikronutrien (zat besi, asam folat, dan kombinasi lainnya) dalam penurunan kejadian berat badan bayi lahir rendah dan kelahiran prematur. Sebagai pilot project, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan melibatkan 2.883 ibu hamil di 274 RW Kampung Siaga TBC untuk mengevasluasi insiden persalinan preterm. Analisis cost-effective menunjukkan penurunan kematian neonatal sebesar 37,5% dan penghematan biaya perawatan bayi prematur hingga Rp21,9 miliar. 

“Intervensi ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menghemat anggaran kesehatan. Untuk itu, kami mengusulkan perubahan tablet Fe menjadi sediaan tunggal kombinasi dengan tambahan anggaran Rp750 juta,” papar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M., dalam pemaparannya di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta. 

Skrining 6 Parameter dan Transformasi RSUD ke Standar Internasional  

DKI Jakarta juga berkomitmen melakukan skrining 6 parameter pada 100% bayi baru lahir untuk mendeteksi dini gangguan seperti kretinisme, anemia, dan penyakit jantung bawaan. Saat ini, partisipasi fasilitas kesehatan non-pemprov masih 45%, sehingga Dinas Kesehatan akan mewajibkan seluruh faskes melaporkan hasil skrining. 

Di sisi infrastruktur, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan peningkatan strata layanan RSUD Pasar Minggu sebagai rumah sakit berstandar internasional dalam kawasan Jakarta’s New Commercial Core. Grand Design ini akan diatur melalui Peraturan Gubernur, dengan fokus pengembangan layanan prioritas seperti kanker di RSUD Kalideres dan respirasi di RSUD Pasar Rebo. Dalam pegelaran acara ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga turut meluncurkan Smart Posyandu yang memudahkan kader dan peserta posyandu dalam mencatat, merekap, dan mendokumentasikan hasil pengukuran dan pemeriksaan kesehatan.  

Dukungan Kemenkes: Dari Smart Posyandu hingga SATUSEHAT 

Menteri Kesehatanm, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya integrasi digital dalam layanan kesehatan. Ia mengapresiasi peluncuran Smart Posyandu berbasis IoT yang memudahkan pemantauan tumbuh kembang anak melalui aplikasi terpadu. “Kami mendorong penggunaan SATUSEHAT untuk integrasi data seluruh layanan kesehatan, termasuk rujukan balik dari rumah sakit,” ujarnya. 

Kemenkes juga berencana memperluas peran kader kesehatan hingga level rumah tangga, dengan melibatkan 60 juta ibu sebagai garda terdepan promotif-preventif. Inisiatif ini sejalan dengan program skrining EKG dan USG di puskesmas serta distribusi 10.000 alat X-ray portabel. 

Jakarta Menuju Kota Global dengan Fondasi Kesehatan Berkualitas 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan bahwa kolaborasi multidisiplin ini menjadi kunci transformasi Jakarta. “Dari penanganan TBC hingga keamanan pangan, semua kebijakan kami dasarkan pada data ilmiah. Target kami jelas: layanan kesehatan berstandar global untuk seluruh warga DKI Jakarta,” tegasnya. 

Dengan dukungan riset AHS UI dan komitmen seluruh pemangku kepentingan, Jakarta semakin mantap menapaki visinya sebagai kota internasional yang sehat, inklusif, dan berdaya saing. 

 

#Rakerkesda2025 #AHSUI #DinkesDKI #JakartaKotaGlobal #KesehatanIbuDanAnak